The Look of the Other, oleh Maite Barnet

  • 2015

Kadang-kadang terjadi, atau setidaknya terjadi pada saya, bahwa ketika kita menghadapi visi diri kita sendiri, dari pandangan orang lain, kita benar-benar melihat bagian-bagian tergelap kita, apa yang tidak kita sukai, apa yang harus kita perbaiki. Dan kita takut tidak cukup baik dalam arti atau aspek kehidupan dan keberadaan kita. Saat itulah kita merasa hal itu sebagai ancaman dan kita tidak menyukainya, kita menghindarinya.

Seringkali, kita melewati diri kita sendiri, tanpa melihat, tanpa benar-benar melihat satu sama lain, tanpa mengenal satu sama lain sama sekali. Sulit untuk menghadapi dan menerima bayangan kita sendiri, tetapi kita semua memilikinya. Tanpa mereka, kita juga tidak bisa memantulkan cahaya kita sendiri. Keduanya adalah bagian dari makhluk yang unik, tidak dapat diulang, dan indah seperti kita masing-masing.

Pandangan orang lain adalah cermin yang kuat, yang memantulkan kita sehingga kita memahami, menerima, dan mencintai, juga, kebaikan yang ada di dalam kita dan yang sering kali kita lupakan, kita sembunyikan. Karena kebanyakan dari kita hidup tersembunyi di bawah hati kita, di bawah lapisan dan lapisan ketakutan, rasa bersalah, rasa sakit yang menghalangi kita untuk bergerak, menjadi, dan mengekspresikan diri kita sebagaimana adanya: makhluk yang layak dan indah, layak mendapatkan cinta.

Belajar menerima tatapan orang lain tidak selalu mudah. Dibutuhkan keberanian dan kemauan. Keberanian untuk menghadapi diri kita sendiri. Kesediaan untuk mengenali dan meningkatkan. Itu adalah bagian dari jalan seumur hidup. Itu sebabnya harganya dan tidak menyenangkan. Tapi itu perlu.

Kita juga adalah mata yang saling memandang, cermin yang memantulkannya dan refleksi itu bukanlah apa yang ingin kita lihat pada orang lain, tetapi untuk masing-masing, apa itu sebenarnya.

Mata yang lain mengingatkan kita akan pelajaran yang luar biasa dan berharga. Bahwa kita harus melihat, menerima, mencintai, dan membiarkan diri kita hidup, hidup, dan merasakan. Sangat sederhana dan sangat sulit pada saat bersamaan.

Merasa cinta untuk diri kita sendiri tidak selalu mudah, itu benar-benar membutuhkan tindakan belas kasihan untuk rekonsiliasi, pengampunan dan, di atas semua itu, penerimaan . Tindakan intim yang hanya bisa dilakukan oleh kita masing-masing.

Saya memberkati pandangan yang lain. Mata itu melihat saya karena saya tidak bisa melakukannya dan itu mencerminkan saya pada saat yang sama. Cahaya itu adalah penuntun di jalan saya dan saya merasa beruntung, sangat beruntung memilikinya.

Penulis: Maite Barnet Abad

Tampilan yang lain

Artikel Berikutnya