"Rasakan" María Jesús Verdú Sacases

  • 2015

Perasaan menyiratkan tidak tersesat dalam perjalanan hidup, tidak membiarkan kita melarikan diri, tetapi menyadari sekarang dan tetap waspada. Jika kita terganggu dan membiarkan diri kita terjebak atau terpikat oleh kenyataan yang menipu, kita akan bubar dan akhirnya merasa tersesat.

Kesadaran akan karunia panca indera kita dan membuka diri kita terhadap perasaan kita, merasakannya sepenuhnya, akan membantu kita untuk saling mengenal, untuk menjaga pikiran kita tetap perhatian dan jernih dan juga untuk menjalani saat ini.

Merasa merupakan hadiah berharga yang telah kita temukan kembali. Ketika kita mengintensifkan indera dan perasaan kita, kita bisa merasakan diri kita bergetar ke dalam dan bahkan menangis dengan emosi atau kegembiraan. Dalam keadaan yang tepat inilah ketika perasaan, sensasi, visualisasi, atau mimpi kita lebih mungkin untuk menjadi hidup dan, karenanya, menjadi nyata. Kesinambungan dan ketekunan sampai kita mampu menciptakan kebiasaan yang kuat untuk merasakan kesadaran penuh, sepenuhnya, akan menjadikan kita sebagai pencipta kita semua, tetapi untuk itu diperlukan keteguhan atau keyakinan dan kekuatan untuk tidak membiarkan kita menyeret atau memengaruhi. untuk pemindahan dari luar yang selalu menelan kita atau membatalkan kita untuk menjadi budak dari realitas yang mendorong kita sesuka hati. Selain itu, kehidupan yang penuh tekanan selalu berakhir dengan merusak kesehatan kita.

Diam adalah penyembuh hebat yang membantu kita menemukan ruang batin kita melalui meditasi atau teknik introspeksi lainnya.

Merasa hidup, menikmati waktu luang dan bahkan memberi kita izin untuk menjadi anak-anak, walaupun hanya sebentar, adalah strategi terbaik untuk merasakan keberadaan kita, merekonsiliasikan diri kita dengan diri kita yang sebenarnya, bebas dari harapan orang lain.

Penulis teks dan ilustrasi: María Jesús Verdú Sacases

Sumber: http://brisademociones.blogspot.com.es/

Ilustrasi teknis : Kue lunak

Seen Mar a Jes s Verd Sacases

Artikel Berikutnya